TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cinta Laura, aktris blasteran Jerman-Indonesia itu, bukan siapa-siapa di New York, Amerika Serikat.
Ia bukan seorang pesohor atau aktris Hollywood yang kehidupan
pribadinya menjadi buruan paparazzi. Ia hanyalah anak rantau yang
mengikuti kuliah di Columbia University.
Karena itu, di sana ia merasa tenang. Tidak seorang pun yang
memperhatikannya dan memberikan penilaian macam-macam terhadap tingkah
lakunya. Ia merasa bebas melakukan apa saja sesuka hatinya.
"Setahun di New York aku lebih happy, relax. Di sana enggak ada yang
nge-judge, karena di sana aku bukan artis, jadi mau melakukan apa saja
terserah. Jadi aku lebih, i just feel better, karena enggak diperhatikan
orang," ucapnya, Selasa, (19/6/2012), saat ditemui di Studio Hanggar,
Pancoran, Jakarta Selatan.
Berbeda ketika Cinta berada di Jakarta. Banyak orang
memperhatikannya. Maklum, ia adalah aktris terkenal di Indonesia. Ia
pernah membintangi sinetron dan film. Ia juga terjun ke dunia tarik
suara dan merilis album.
"Pas aku sampai Jakarta langsung stres karena banyak yang minta foto.
Tapi itu konsekuensinya. Kalau enggak ada yang meminta foto atau enggak
ada yang mengganggu, berarti enggak dikenal dong," terangnya sembari
tertawa.
New York membuatnya jadi wanita dewasa. Ia bisa menyikapi hal
tersebut dengan lebih tenang dan tanpa emosional. "Ada positif dan
negatifnya. Sekarang aku orangnya lebih calm, aku lebih mengerti keadaan
seperti itu," tandasnya.
Pengembang aplikasi lokal ditantang wujudkan Kota Pintar
9 tahun yang lalu