Informasi

Bagi rekan-rekan yang berminat menggunakan sound system, atau peralatan band sederhana kami. anda dapat menghubungi kami di 08159906112 atau di 087884485922,

Selasa, 21 Juni 2011

Jadi Idola Bikin Selena Gomez Stres


Menjadi bintang besar di usia belia bukanlah masalah mudah.

VIVAnews - Sejak menjadi kekasih Justin Bieber, popularitas Selena Gomez terus menanjak. Ia menjadi idola para remaja. Gomez senang tetapi tak mudah bagi artis muda ini menjalaninya. Ia merasa terbebani.

"Saya selalu bangga menjadi idola. Tetapi, saat saya mendapatkannya saya justru tertekan," kata Gomez seperti dikutip dari Hollyscoop, Selasa, 21 Juni 2011.

Meski demikian, Gomez tak pantang menyerah. Justru dengan menjadi idola membuat dirinya semakin bertekad untuk menjalani hidup dengan normal dan melakukan yang terbaik agar tak mengecewakan para penggemarnya.

Di samping itu, Gomez juga berusaha keras untuk menjauhi masalah, menghindari narkoba dan tak ingin keluar masuk rehabilitasi seperti yang dialami beberapa artis remaja seangkatannya. Ia berhasil dengan langkahnya tersebut.

Namun, Gomez mengingatkan dia tetap bukanlah manusia yang sempurna. Ia berharap para penggemarnya itu memandangnya sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan.

"Saya sering melakukan kesalahan. Tapi, saya mencoba untuk melakukan yang terbaik," ujarnya.

Bintang muda ini mengaku mungkin selama ini publik melihat hidupnya penuh dengan keberuntungan. Memiliki karier yang bagus, kekasih yang juga terkenal serta materi yang berlimpah. Tetapi, Gomez menegaskan hidup yang dijalaninya tak semudah yang diperkirakan orang. Apalagi, ia harus menghadapi perceraian orangtuanya.

"Saya ingin orangtua saya bersama. Namun, itu adalah hal yang sulit," tuturnya.

Banyak yang iri dengan popularitas dan kekayaan yang dimiliki Gomez di usia yang masih belia. Gomez sendiri terkadang justru merasa aneh dengan dunia yang kini digelutinya. Ia tak bisa sebebas para remaja lainnya.

"Aku duduk di kursi selama dua jam. Rambut ditata dan wajah di make up. Lalu bicara tentang diri saya dalam wawancara. Kadang saya merasa sia-sia. Kelihatannya seperti pertunjukkan yang sempurna untuk saya," keluhnya. (eh)

Tidak ada komentar: